Senin, 01 September 2014

Sejarah Kamera Canon


Nama “Kwanon” diambil dari dewa umat Buddha yaitu Kwannon dewa pengasih. Dan bahkan lensanya pun diberi nama “Kyasapa” yang diambil dari Mahakyasapa yaitu murid dari Buddha.
Namun pada tahun 1934, Yoshida mengundurkan diri dari laboratorium itu, karena dia berfikir bahwa Precision Optical Instruments Laboratory sudah tidak seperti yang dia inginkan.
Dengan semakin banyaknya penelitian, Precision Optical Instruments Laboratory merasakan bahwa mereka tidak menemukan kemajuan dalam memproduksi lensa yang notabene hal ini adalah yang paling penting dalam pembuatan kamera. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bekerjasama dengan perusahaan pembuat lensa Nippon Kogaku Kogyo (yang sekarang menjadi Nikon Corp.) Nippon Kogaku adalah perusahaan besar pembuat peralatan optik yang secara khusus menangani peralatan militer pada saat itu. Dan kebetulan dibawah kepemimpinan perusahaan yang baru, mereka akam mencoba pasar domestik. Sehingga ajakan Precision Optical Instruments Laboratory untuk bekerja sama dalam membuat kamera mendapat sambutan yang sangat baik. Kerja sama mereka menghasilkan produk masal pertama mereka yang diberi nama “Hansa Canon”

Pada February l936 Hansa Canon dengan lensa Nikkor 50mm f3.5 resmi diluncurkan dan dipasarkan ke publik Jepang dengan harga 275 yen dan diumumkan sebagai kamera 35mm rangefinder buatan jepang pertama dengan kualitas tinggi.
Setelah itu nama kwanon berubah menjadi Canon.
Untuk membantu pemasarannya waktu itu, Precision Optical Instruments Laboratory bekerja sama dengan Omiya Shashin Yohin Co., Ltd. (Toko kamera dan accesories Omiya) Dan bahkan nama Hansa pada Hansa Canon merupakan merk dagang yang diberikan oleh Omiya sendiri.
Seiring perkembangannya nama perusahaan pemegang merk Canon mengalami beberapa kali perubahan nama. Pada Juni l936 Precision Optical Instruments Laboratory berubah menjadi Japan Precision Optical Instruments Laboratory. Pada 10 Agustus 1937 Japan Precision Optical Instruments Laboratory merubah bentuk kepemilikan perusahaan tersebut menjadi perusahaan saham gabungan, dan merubah nama perusahaan tersebut menjadi Precision Optical Industry Co., Ltd dan tanggal tersebut ditentukan sebagai tanggal lahir Canon Inc.

tips merekam video dengan kamera DSLR

Berikut tips-tips yang perlu anda ketahui seputar merekam video dengan kamera DSLR:
1. Sediakan media penyimpanan tambahan
4GB memory card anda akan terasa sangat kecil kalau digunakan untuk merekam video. Ada baiknya sediakan memory card tambahan atau harddisk external untuk menyimpan hasil rekaman

2. Atur settingan sesuai kebutuhan
Jika anda ingin membuat video dalam resolusi standard (SD) maka aturlah video ke resolusi itu. Jika anda set ke resolusi HD, maka itu akan menyusahkan saja karena harus convert ulang ke resolusi SD, dan pastinya lebih boros memori

3. Sediakan batere cadangan
Ketika berada pada mode video, kamera DSLR pastinya lebih menguras daya batere. Jadi batere cadangan mutlak diperlukan disini.. 

4. Perhatikan settingan framerate
Semakin besar framerate memang akan membuat gerakan di video halus. Tapi hal itu juga memperbesar ukuran file. Di indonesia, kita gunakan standard PAL jadi video tersebut bagusnya di set ke 25 fps.

5. Perhatikan durasi rekaman, jangan terlalu lama